Blogroll

Postingan
Komentar

Selasa, 11 Oktober 2011

Arema Siapkan Laga Ujicoba

sudah tiga hari pelaksanaan program training center (TC) atau pemusatan latihan Arema Indonesia di Lapangan Kusuma Agrowisata, Batu, tergeber. Fokus latihan tim masih berkutat upaya mengembalikan kondisi fisik pemain lantaran sebagian besar pemain cukup lama tidak berlatih. Kemarin, serangkaian menu TC dituangkan pelatih Arema, Milomis Seslija dalam sesi latihan pagi dan sore.

Meski demikian, Milo-sapaan akrab Milomir nyatanya sudah menyusun program jangka panjang bagi Noh Alam Shah dkk. Pelatih asal Bosnia ini berencana untuk menggelar beberapa kali pertandingan ujicoba bagi pemainnya. Tujuannya, dia ingin mengetahui sejauhmana perkembangan fisik pemainnya, serta sejauhmana kombinasi permainan timnya dari lini per lini. ‘’Tentu saja, kedepan tim ini ada ujicoba. Kami bisa lihat kondisi pemain selama training center. Kami juga bisa lihat kombinasi permainan tim, terutama kombinasi pemain baru dan pemain lama nantinya,” aku Milomir Seslija kepada wartawan dalam sebuah kesempatan.
Tapi, rencana itu belum berlanjut ke tangan manajemen. Menurut Noor Ramdhan, Media Officer PT Arema Indonesia, program ujicoba itu justru tahu dari media. Namun, manajemen tetap mendukung penuh langkah Milo jika nantinya Arema membutuhkan pertandingan ujicoba. Soal siapa lawan dan kapan pelaksanaannya, antara manajemen dan tim pelatih akan berkoordinasi lebih dahulu.
‘’Kami malah belum dapat keterangan dari tim pelatih soal ujicoba ini. Mungkin setelah ini, kami akan diskusikan dengan tim pelatih. Yang pasti, manajemen akan mendukung program tim pelatih, jika memang perlu dilakukan ujicoba sebagai bagian langkah persiapan tim,” terang Nunun, sapaan akrab Noor , semalam.
Sementara itu, pada hari ketiga latihan, Milo memberikan menu latihan yang diarahkan pada upaya penguatan otot pemainnya, terutama untuk sesi latihan pagi. Sedangkan, di latihan sore, mantan pelatih Sabah FC Malaysia ini giliran menuangkan latihan teknik dan taktik permainan bertahan.
‘’Latihan fisik, meliputi sprint-sprint pendek seperti biasa. Milo selalu hadir sejam lebih cepat dibanding pemain. Dia menyiapkan sendiri perlengkapan latihan, Milo sangat ketat : no oil, low fat,” rilis Nunun kepada media seputar menu latihan yang tertutup bagi media dan penonton ini. (poy/bua)

Wow, Mitra Kukar Bentuk Dream Team

Tenggarong (beritajatim.com) – Mitra Kukar, salah satu klub peserta kompetisi Liga Prima level satu musim 2011/2012, tak mau muluk-muluk mematok target. Meski begitu, tim yang bermarkas di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, itu bertekat membentuk tim impian alias dream team.

Langkah itu dinilai penting agar Mitra Kukar mampu menarik perusahaan multinasional sebagai sponsor. "Tahun pertama kita ingin nama Mitra Kukar terkenal di Indonesia dulu," papar Endri Irawan, Presdir Mitra Kukar,seperti dilansir website LPI.

Guna mewujudkan hal itu, Mitra Kukar telah merekrut sederet pesepakbola beken di Tanah Air seperti Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Zulham Zamrun, Isnan Ali, Hendro Kartiko, Ardan Aras, Arif Suyono, Jajang Mulyana, Saktiawan Sinaga, Bobby Satria, serta mantan palang pintu Aceh United dan Arema Malang, Piere Njanka. Nama terakhir itu ikut mengantarkan Arema menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010.Tak cuma itu, Mitra Kukar pun sukses mendapatkan tanda tangan pelatih asal Inggris, Simon McMenemy. McMenemy bukanlah sosok asing bagi publik sepakbola Indonesia. Pria 33 tahun itulah yang mengantarkan timnas Filipina bertemu Indonesia di babak semifinal Piala AFF 2010.

Endri Irawan berharap, dengan hadirnya sejumlah pemain nasional dan pelatih sekaliber McMenemy, nama Mitra Kukar cepat terangkat. "Itu harapan kami. Sebab, bagaimanapun Mitra Kukar adalah tim baru di kompetisi level tertinggi," sambungnya.

Bagaimana Mitra Kukar mampu mendatangkan banyak pemain bintang tersebut? Menurut Endri, di era sepakbola industri ini semuanya serba mungkin. Konkretnya, para pemain itu mau bergabung karena tawaran kontrak yang dijanjikan manajemen Mitra Kukar memang menarik.

Salah satu PR besar manajemen adalah meningkatkan jumlah penonton. Maklum, setiap kali Mitra Kukar menjalani laga kandang, Stadion Aji Imbut yang berpakasitas 22 ribu tempat duduk hanya dihadiri tiga ribu sampai lima ribu penonton., "Pekerjaan utama kita saat ini adalah meningkatkan jumlah suporter yang loyal. Dengan begitu sponsor lebih tertarik masuk," ujar Endri. [rif/but]

Pengamat: Timnas Kurang Beruntung!

Rabu, 12 Oktober 2011 10:54:27 WIB
Reporter : Harisandi Savari

Pamekasan (beritajatim.com) - Perjalanan timnas senior Indonesia di Grup E babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia memang tidak berjalan mulus. Meski Tim Nasional (Timnas) Indonesia kalah 2-3 atas Qatar, pengamat sepak bola Pamekasan, Adi Purnawan, tetap memuji penampilan anak asuk Wim Rijsbergen.

Menurutnya, pada pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Timnas Indonesia telah menunjukkan perlawanan yang cukup sengit. "Tidak ada yang salah pada permainan Indonesia. Tidak ada yang salah pada pelatih Wim. Hanya kurang beruntung saja," kata Adi yang juga mantan pemain Persepam ini. Diakuinya, pada pertandingan melawan Qatar, kemarin malam, fisik pemain pemain Indonesia sudah bagus. Dirinya melihat, tidak ada kelelahan pada pemain hingga 90 menit pertandingan. Tidak hanya itu, tampil menyerang ala Belanda sudah kental terlihat.

"Semuanya butuh proses. Dan, Timnas menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan saat ditangani Riedl. Kita harus jujur, bahwa Wim sudah banyak memberikan kontribusi," tandasnya.

Meski demikian, Adi masih berharap Wim bisa memerbaiki lini belakang yang kerap menjadi kelemahan Indonesia. "Pekerjaan rumah yang paling berat adalah membenahi lini belakang," tambahnya. [san/kun]

Manager Meeting, Arema Ajukan Perubahan Jadwal

Rabu, 12 Oktober 2011 11:43:10 WIB
Reporter : Yatimul Ainun

Malang (beritajatim.com) - Kacaunya jadwal pertandingan Indonesia Premier League (IPL) yang dikeluarkan PT Liga Prima pada musim kompetisi mendatang, akan menjadi fokus bahasan manajemen Arema Indonesia di manager meeting yang digelar PSSI di Jakarta.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan draf jadwal dari PSSI dan sudah dibawa ke PSSI hari ini," kata Noor Ramadhan, Rabu (12/10/2011).

Pria yang karib disapa Nunun itu mengatakan, kejanggalan draf jadwal kompetisi itu terjadi saat Arema menjalani laga away (tandang) melawan Persiwa Wamena pada tanggal 7 Januari 2012. Pria yang karib disapa Nunun itu mengatakan, kejanggalan draf jadwal kompetisi itu terjadi saat Arema menjalani laga away (tandang) melawan Persiwa Wamena pada tanggal 7 Januari 2012.

Pada tanggal 8 Januari atau keesokan harinya, Arema diwajibkan kembali bertanding melawan Persijap Jepara di laga home (kandang) di Kota Malang.

Selain itu, kejanggalan juga terjadi pada 2 Februari 2012 ketika Arema harus menjalani pertandingan melawan Persema di Malang. Namun dua hari kemudian, atau tanggal 4 Februari 2012, Arema wajib melawan Bontang FC di laga tandang atau di Kalimantan Timur.

"Adanya kejanggalan itu karena dengan estimasi istirahat dan perjalanan ke Wamena serta Kalimantan Timur harus dilakukan dalam sehari, dan itu tidak mungkin terlaksana. Sebab waktunya terlalu mepet. Makanya kami akan bicarakan dengan pihak PT Liga hari ini," katanya. [ain/kun]

Lomba Penelti Muda se Indonesia



Deadline: 15 Oktober 2011

Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM) Universitas Negeri Padang sebagai organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang Keilmiahan, Penalaran dan Penelitian mengadakan Lomba Peneliti Muda se-Indonesia untuk yang kedua kalinya. Peserta adalah mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Tema Penelitan adalah Bidang Pendidikan secara general

Agenda kegiatan
1. Penerimaan karya tulis (via e-mail): 15 Oktober 2011
2. Pengumuman Finalis : 22 Oktober 2011
3. Presentasi: 30 Oktober 2011

Untuk informasi lebih lanjut dapat mendownload Buku Panduan Yoreco 2011

Menang Lawan Qatar Timnas Banjir Bonus

Jakarta - Timnas Indonesia akan kebanjiran bonus jika mampu mengalahkan Qatar dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014, Selasa (11/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Setelah menderita dua kali kekalahan atas Iran dan Bahrain, posisi Indonesia di Grup E cukup kritis. Kekalahan dari Qatar bisa membuat peluang Indonesia lolos ke putaran selanjutnya semakin tipis, bahkan bisa dibilang tertutup. Untuk itu, pasukan Wim Rijsbergen itu harus meraih poin penuh untuk menjaga peluang lolos.

Jika mampu meraih kemenangan atas Qatar, timnas akan kebanjiran bonus. PSSI akan memberikan bonus sebesar Rp 40 juta kepada para pemain. Selain itu, pemain juga akan mendapat bonus dari kocek pribadi penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong."Jika timnas berhasil meraih kemenangan, mereka akan diberikan bonus oleh PSSI sebesar Rp 40 juta. Bonus tersebut merupakan sebuah penghargaan PSSI kepada pemain yang telah berjuang demi bangsa Indonesia," ujar Limbong di sekretariat PSSI, Senin (10/10) malam.

"Selain dari PSSI, saya selaku penanggung jawab timnas juga akan memberikan bonus dari kocek pribadi. Untuk nominalnya, itu rahasia saya," imbuhnya.

Lantas, apakah pemain timnas juga akan mendapat bonus jika bisa meraih hasil imbang mengingat level permainan Qatar jauh di atas timnas Indonesia.

"Sebenarnya bonus akan diberikan jika meraih kemenangan, namun jika meraih hasil imbang pun pasti ada bonus juga, tapi jumlahnya masih harus dibicarakan lagi," tukasnya.

Selain itu, Limbong juga menyebutkan bahwa kondisi timnas dalam kondisi kondusif dan siap bertanding lawan Qatar.

"Kondisi timnas kondusif sejak pertma kali berkumpul 30 September lalu hingga sore ini. Mereka kompak dan komposisi pemain telah terbentuk. Semoga mereka bisa meraih kemenangan lawan Qatar dan saya mohon dukungannya dan doa dari seluruh rakyat Indonesia," tukasnya.
Sumber : inilah.com

Ini Partai Hidup-Mati, Meneer!

Nanti malam, nasib Timnas Indonesia bakal ditentukan. Melawan Timnas Qatar, Timnas Indonesia harus memperoleh poin absolut agar tetap bisa membuka peluang ke babak selanjutnya Pra-Piala Dunia 2014. Pasukan di bawah besutan Meneer Wim Risjbergen itu nasibnya di ujung tanduk.

Mampukah Timnas mampu memenuhi ekspektasi publik yang begitu menggebu atas kiprah Timnas di level internasional? Melakoni laga melawan Qatar, psikis Timnas dalam kondisi terluka. Setelah digebuk Timnas Iran di Teheran dan dipermalukan Timnas Bahrain di Gelora Bung Karno Jakarta, Timnas sekarang berada di level bawah Grup E Pra-Piala Dunia 2014 Zona Asia. Yang dibutuhkan Timnas sekarang bukan sekadar kesiapan teknis. Yang lebih penting adalah iklim psikis yang kondusif. Serangkaian kejadian yang tak menguntungkan Timnas, seperti polemik di internal PSSI yang kunjung reda soal format kompetisi nasional profesional, hubungan pemain dengan pelatih Timnas yang sempat memanas, absennya Boaz Salossa dan Ricardo Salampessy dari pemusatan latihan Timnas jelang laga lawan Qatar, dan lainnya. Semua itu tak menguntungkan bagi kesiapan Timnas jelang laga lawan Qatar. Padahal, Timnas diwajibkan merengkuh angka absolut menghadapi Timnas dari kawasan Timur Tengah tersebut. Gonjang-ganjing yang terus menerjang rumah tangga PSSI sejak satu setengah tahun terakhir adalah realitas yang tak menguntungkan bagi kepentingan sepakbola nasional, khususnya Timnas. Memang, menghadapi laga nanti malam, Wim yang pernah memperkuat Timnas Belanda di Piala Dunia 1974 Jerman dan 1978 Argentina, akan mengubah komposisi timnya dengan sedikit sentuhan pemain muda. Permainan agresif yang ditunjukkan Ferdinand Sinaga menempatkannya di salah satu starting eleven dalam skema 4-4-3 bertransisi ke 4-3-3 kesukaan sang pelatih.

Kehadiran kiper Made Wirawan, Wahyu Wijiastanto, Yongki Aribowo, dan Zulham Zamrun menjadi angin segar di tengah terpuruknya Timnas di dua laga awal, di mana di 2 laga awal itu banyak pemain senior diturunkan Wim tapi hasilnya tak memuaskan. Sehingga ending-nya sempat muncul ketegangan antara Wim versus sejumlah pemain. Sejumlah pemain senior Timnas sempat mengontak Alfred Riedl, mantan pelatih Timnas yang asal Austria itu, untuk berkeluh-kesah tentang kondisi Timnas terakhir.

Akankah Wim bisa menjawab ekspektasi publik yang sangat tinggi kepada Timnas dan bisa memelihara suasana batin pemain dalam kondisi kondusif? Dalam konteks ini, Wim mungkin bisa mengaca dan belajar dari Wiel Coerver. Ya, mantan pelatih Feyenoord Belanda itu ini dikenal sebagai pelatih yang senang menjalin hubungan baik dengan pemain dan menjaga kepentingan anak asuhnya itu. "Saya kenal baik Sepp Herberger, Helmut Schoen. Saya tahu siapa Rinus Michels itu dan banyak lagi coach-coach ternama di Eropa. Dan saya pun pernah menjadi pemain sepakbola. Tapi sekali lagi saya katakan di sini, Coerver tak di bawah mereka. Bahkan dalam soal-soal kemanusiaan Coerver melebihi mereka. Itulah sebabnya saya menilai dia lebih baik dari rekan-rekannya yang lain," kata Bert Sumser, coach atletik Jerman yang pernah melatih di Indonesia.

Coerver tidak suka sikap membungkuk-bungkuk atau ABS (asal bapak senang). Sebab, hal itu tak sejalan dengan kultur dan adat profesionalnya yang diperoleh dan disosialisasikan sejak dini di Belanda. Saat melatih Timnas Indonesia, Coerver pernah ribut dengan Bardosono, Ketua Umum PSSI, soal penentuan pemain.

Coerver juga jago dalam memotivasi pemain. Di Timnas yang dia tangani ketika itu, semua pemain 'diindoktrinasi' agar memiliki kebanggaan saat membela Timnas. Antarpemain itu hakikatnya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi ketika berada di dalam maupun luar lapangan pertandingan. Sebab, ketika pertandingan berlangsung di lapangan yang menentukan adalah 11 pemain, bukan pelatih. "Anda boleh kumpulkan coach-coach dunia seperti Helenio Hererra, Helmut Schoen, Rinus Michles di pinggir lapangan, tapi begitu peluit wasit memberi tanda pertandingan dimulai, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Para pemain yang menentukan," kata Coerver seperti dikutip TEMPO. Itulah Coerver, pelatih Timnas asal Belanda yang namanya dicatat dengan tinta emas dalam sejarah Timnas. Track record itu sangat mungkin ditapaki Wim. [air]

Amadeus Suropati Belum Gabung Arema

Malang (beritajatim.com) - Amadeus Suropati, hingga kini belum menyatakan bergabung dengan Arema Indonesia. Pasalnya, pihaknya saat ini masih berada di Australia.

Sebelumnya, pemain yang saat ini memperkuat klub liga Australia itu yakni Forrestfield United masih mimbang apakah akan kembali bermain di liga Indonesia atau tidak. Namun, kabar yang kini santer, dia akan berlabuh ke tim Singo Edan atau bergabung Persija Jakarta.

Pemain kelahiran 31 Desember 1985 ini, belum ada komunikasi serius dengan manajemen Arema. "Sampai saat ini, Amadeus Suropati memang belum deal kontrak dengan Arema," kata Media Officer Arema, Nor Ramadhan, Selasa (11/10/2011) kepada beritajatim.com. Amadeus katanya, sejauh ini pihak manajemen Arema, baru sebatas berkomunikasi. Karena Amadeus, masih berada di Australia. "Untuk hal yang lebih serius, nanti kita akan bicarakan lagi," jelas pria yang akrab disapa Nunun itu.

Sekedar diketahui, Amadeus merupakan pemain berkewarganegaraan Indonesia yang lama berkarier di dunia sepakbola Australia. Ia sebenarnya sempat memperkuat Deltras Sidoarjo, namun karena jarang bermain membuatnya memutuskan untuk kembali ke Australia.

"Semoga saja, ia segera memutuskan apakah akan bergabung dengan Arema atau tidak. Yang jelas kami tetap melakukan komunikasi dengan dia. Semoga segera ke Malang, agar ada kepastian dan segera bergabung ikut latihan. Apalagi kompetisi sudah tinggal seminggu lagi," katanya.[ain/ted]

Tiga Hari Pimpin Latihan, Milo Bisa Teriak Top Markotop


Selasa, 11 Oktober 2011 11:11:42 WIB
Reporter : Yatimul Ainun

Malang (beritajatim.com)--Baru tiga hari pimpin latihan di Training Center (TC) yang digelar Arema Indonesia di lapangan Agrowisata Kusuma, di Kota Batu, Milomir Seslija, pelatih Arema berkebangsaan Bosnia, sudah lihai mengucapkan slogan tim Singo Edan Arema, yakni Salam Satu Jiwa.

Hal itu sering diucapkan dengan nada berteriak sebagai kata penyemangat kepada para pemain kala latihan berlangsung di lapangan Agrowisata Kusuma Kota Batu. "Itu kalimat yang seriak disampaikan saat latihan perdana," kata Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan kepada beritajatim.com, Selasa (11/10/2011). Sementara itu, di hari kedua, aku Pria yang karib disapa Nunun itu, sudah ada peningkatan. Bukan hanya lihai berteriak Salam Satu Jiwa Arema. Tapi juga lihai menyampaikan Top Markotop. Kata tersebut disampaikan sebagai penyemangat saat memimpin latihan.

"Kalau hari pertama sering berteriak Salam Satu Jiwa. Mulai hari kedua dan ketiga, sudah berteriak Top Markotop, saat memuji pemain yang mengikuti menu latihan yang diberikan," katanya sembari tertawa santai.

Milo memang bukan pelatih baru di dunia sepakbola level Asia. Apalagi sama Noh Alam Shah, yang pernah satu klub dengan Milo. Bahkan mantan pelatih Arema, Miroslav Janu, yang kini melatih Persela Lamongan, juga mengenalnya saat sama-sama berasa di Singapura.

Bahkan, dalam website yang dibuatnya, Milo sudah menguasai lima bahasa. Pria yang suka suasana Malang itu, terlihat akrab dengan para pemain dan juga para awak media. Bahkan saat pertama kali bertemu wartawan di rumah pendiri Arema, Lucky Adrianda Zainal, dia mengaku media adalah mitra pelatih dalam dunia sepakbola.

"Karena selain harus ada dukungan dari suporter, dari awak media juga sangat penting, agar klub yang bertarung bisa jadi jawara," akunya beberapa pekan lalu kepada wartawan. [air/ain]

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More