Persib Bandung didenda Rp 1 miliar oleh PSSI. Denda sebesar itu karena dianggap Persib sudah menerima kontribusi berupa revenue sharing dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk berlaga di Indonesian Premier League (IPL) sebanyak Rp 250 juta.
Namun kontribusi dari PT LPIS itu kembali dibantah mentah-mentah oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Menurut Direktur PT PBB Risha Adi Wijaya, kontribusi yang diterima Persib dari PSSI hanya berupa 20 bola."Apa yang kita terima itu hanya 20 bola dan satu bendera FIFA untuk pertandingan. Jumlah bola pun harusnya tidak segitu," kata Risha.
Hal itu dikemukakan Risha dalam konferensi pers di Cafe Persib, Jalan Sulanjana, Kamis (15/12/2011).
Dijelaskannya, 20 bola itu diterima 10 di antaranya untuk pertandingan pembuka IPL dan 10 lagi untuk latihan Persib. Sementara sesuai standar, bola yang terima jumlahnya 25.
"Harusnya 25 bola yang kita terima, tapi malah 20. Kita akan segera kembalikan itu ke PSSI karena kita ," tegasnya.
Sementara setelah dicek ulang di akun banking PT PBB, hingga kini pihaknya belum pernah menerima Rp 250 juta seperti yang disebutkan PSSI.
"Kita sudah cek dan tidak ada administrasi bahwa kita menerima Rp 250 juta. Tidak benar itu kita terima uang dari mereka. Kita hanya terima apa yang kita sebutkan (bola dan bendera FIFA - red)," tutur Risha.
Menurutnya sebelum laga pembuka IPL bergulir, Persib memang sempat ditawari Rp 1 miliar dari PT LPIS. "Tapi saat itu kami dengan berat hati menolak karena kami masih membahas masalah soal komersial di liga itu sendiri. Makanya kaget ketika disebutkan kita menerima Rp 250 juta," paparnya.
Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono menambahkan, hingga kini pihaknya masih belum mengerti alasan PSSI mewajibkan Persib membayar denda Rp 1 miliar.
"Kita jelas sangat menyesalkan sanksi itu. Soal denda Rp 1 miliar, dari mana menghitung denda sampai sebesar itu? Padahal sesuai ketentuan harusnya tidak seperti itu," cetus Kuswara.
Itu sebabnya, Persib akan mempertanyakan itu ke PSSI karena sebelum dijatuhi sanksi 'Maung Bandung' tidak pernah bertemu dengan PSSI.
(ors/ern.detik)
Namun kontribusi dari PT LPIS itu kembali dibantah mentah-mentah oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Menurut Direktur PT PBB Risha Adi Wijaya, kontribusi yang diterima Persib dari PSSI hanya berupa 20 bola."Apa yang kita terima itu hanya 20 bola dan satu bendera FIFA untuk pertandingan. Jumlah bola pun harusnya tidak segitu," kata Risha.
Hal itu dikemukakan Risha dalam konferensi pers di Cafe Persib, Jalan Sulanjana, Kamis (15/12/2011).
Dijelaskannya, 20 bola itu diterima 10 di antaranya untuk pertandingan pembuka IPL dan 10 lagi untuk latihan Persib. Sementara sesuai standar, bola yang terima jumlahnya 25.
"Harusnya 25 bola yang kita terima, tapi malah 20. Kita akan segera kembalikan itu ke PSSI karena kita ," tegasnya.
Sementara setelah dicek ulang di akun banking PT PBB, hingga kini pihaknya belum pernah menerima Rp 250 juta seperti yang disebutkan PSSI.
"Kita sudah cek dan tidak ada administrasi bahwa kita menerima Rp 250 juta. Tidak benar itu kita terima uang dari mereka. Kita hanya terima apa yang kita sebutkan (bola dan bendera FIFA - red)," tutur Risha.
Menurutnya sebelum laga pembuka IPL bergulir, Persib memang sempat ditawari Rp 1 miliar dari PT LPIS. "Tapi saat itu kami dengan berat hati menolak karena kami masih membahas masalah soal komersial di liga itu sendiri. Makanya kaget ketika disebutkan kita menerima Rp 250 juta," paparnya.
Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono menambahkan, hingga kini pihaknya masih belum mengerti alasan PSSI mewajibkan Persib membayar denda Rp 1 miliar.
"Kita jelas sangat menyesalkan sanksi itu. Soal denda Rp 1 miliar, dari mana menghitung denda sampai sebesar itu? Padahal sesuai ketentuan harusnya tidak seperti itu," cetus Kuswara.
Itu sebabnya, Persib akan mempertanyakan itu ke PSSI karena sebelum dijatuhi sanksi 'Maung Bandung' tidak pernah bertemu dengan PSSI.
(ors/ern.detik)
