Blogroll

Postingan
Komentar

Selasa, 18 Oktober 2011

Facebook Akan Di Hack Tanggal 5 November Nanti Oleh Hacker Anonymous?

Bagi anda pengguna setia Facebook, berhati-hatilah terhadap data anda di Facebook dan segeralah mulai menyelamatkannya. Dalam hitungan dua bulan ke depan, grup Hacker global terkenal Anonymous berencana akan menyerang dan sekaligus melumpuhkan situs Facebook atas alasan privasi. Bila anda belum kenal dengan grup Hacker Anonymous ini, tentunya sangat disayangkan karena grup Hacker ini merupakan grup yang sangat aktif melakukan hacking terhadap berbagai situs di dunia, termasuk situs FBI dan militer Amerika Serikat. Anonymous merupakan grup Hacker bermuatan politik sebagaimana dilaporkan oleh geek.com.

geek.com juga melaporkan bahwa dalam video yang diupload di YouTube, Anonymous secara resmi telah mengumumkan korban mereka berikutnya, yaitu Facebook. Dalam video dengan suara seperti robot tersebut, Anonymous mengungkapkan rencananya untuk menghabisi Facebook. Video tersebut juga mengajak siapa saja yang menonton untuk ikut ambil bagian dalam rencana pelumpuhan Facebook untuk kepentingan privasi mereka sendiri. Menurut Anonymous, Facebook telah menjual data-data penggunanya kepada agen-agen klandestin yang kemudian memberikan data tersebut ke perusahaan keamanan agar dapat memata-matai pengguna Facebook di seluruh dunia.Anonymous mengklaim bahwa sebaik apapun pengaturan privasi dilakukan di Facebook, hal tersebut tidak terlalu menolong karena tidak ada yang pribadi di Facebook. Menurut Anonymous, Facebook mengetahui penggunanya lebih baik daripada keluarga pengguna Facebook itu sendiri. Lebih jauh Anonymous mengatakan jika seorang menghapus akunnya di Facebook, sebenarnya akun tersebut tidak terhapus, semua informasi pribadi tetap ada di situs Facebook dan sewaktu-waktu dapat dipulihkan kembali. Anonymous memberikan target waktu sampai dengan 5 November 2011 bagi pengguna Facebook untuk berpikir dan menyelamatkan data-data mereka.
Ancaman untuk menyerang Facebook dari grup Hacker terkenal merupakan ancaman pertama kali yang diterima Facebook, paling tidak dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini. Facebook yang kini beranggotakan lebih dari 750 juta orang memang target yang sangat empuk. Melihat alasan yang digunakan oleh Anonymous, yaitu privasi yang tidak ada di Facebook, saya rasa ini alasan yang cukup tepat. Sudah bukan cerita baru bahwa keamanan dan privasi pengguna di Facebook sangat rendah. Namun, pertanyaannya, seberapa penting alasan ini bagi Anonymous sehingga mereka berketetapan untuk melumpuhkan situs Facebook.

Saya tidak bisa membayangkan, jika pada tanggal 5 November nanti sekian ratus juta data pengguna Facebook akan diretas oleh Anonymous. Bila kita lihat tujuannya, yaitu melumpuhkan atau dalam video dikatakan dengan “destroy” sekitar 750 juta pengguna Facebook akan kehilangan data-data mereka. Tidak hanya itu, melihat banyaknya perusahaan yang memiliki page dan berbisnis di Facebook tentu tidak akan sedikit kerugian yang mereka akan alami.

Hal yang menarik adalah mengapa Anonymous secara terang-terangan mengumumkan target mereka selanjutnya. Apakah ini peringatan serius atau hanya pepesan kosong? Saya tidak bisa mengatakan ini serius atau main-main. Namun melihat beberapa kejadian yang melibatkan grup Hacker Anonymous ini, ancaman ini tidak bisa dipandang remeh. Hal ini sekaligus peringatan bagi pengguna Facebook untuk benar-benar menjaga data mereka di Facebook. Artinya jangan terlalu percaya bahwa data anda aman di Facebook.

Nah segeralah mengemasi data-data anda di Facebook.

RSSA Malang Larang Media Liput Bocah Korban Kebakaran

Malang - Sejak Senin (17/10/2011) sore, Irham (6), bayi korban kebakaran yang terjebak di dalam kamar rumahnya, karena kaki kirinya dirantai oleh bapaknya sendiri, dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, pihak RSSA melarang pihak media baik cetak maupun elektronik untuk meliput kasus tersebut.

Alasan pihak RSSA Malang, karena etika medis. "Sesuai dengan etika medis, kami tak bisa memberikan keterangan kepada media, karena tidak diperbolehkan oleh pihak keluarga korban," kata Titiek Intiyas H, pihak Humas RSSA Malang, ditemui wartawan, di RSSA, Selasa (18/10/2011).

Menurut peerempaun berambut sebahu itu, pihak rumah sakit belum mendapatkan izin dari keluarga korban. "Kami hanya bisa memberikan informasi namanya saja yakni Ilham, dari Gondanglegi, Kabupaten Malang," katanya.Setelah terus dibantah puluhan wartawan saat itu, Titiek tetap ngotot bahwa kode etik medis tak boleh diluput. "Walaupun tanya ke dokternya, tetap tak akan boleh. Karena tak dizini keluarganya," tegasnya tetap ngotot melarang untuk diliput.

Sementara itu, korban berada di ruang 16 unit khusus perawatan lukan bakar. Awak media juga tak diperbolehkan mengambil gambar kondisi korban.

Saat ini, pihak orang tua korban, yakni Suhaipi, sudah ditetapkan jadi tersangkan oleh pihak kepolisian Polres Malang. Ibu korban, saat ini masih berada di Saudi Arabia menjadi Tenaga Kerja Indonesia. Adapun, yang menjaga korban di RSSA Malang, adalah paman dari korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah yang ditempati korban itu terbakar akibat Ilham saat dirantai di dalam kamar karena dinilai nakal sama bapaknya, menyalakan obat nyamuk. Saat hidup, kesenggol dan jatuh ke kasurnya. Akhirnya terbakar.

Untuk memadamkan api, Ilham yang masih berumur 6 tahun tak bisa berbuat apa-apa karena kondisi kaki kiri dirantai. Akhirnya, kondisi badan Ilham terbakar. Saat ini masih dalam penanganan medis di RSSA Malang.

Denny Iwansyah, reporter RCTI yang juga meliput kejadian tersebut di RSSA Malang menyayangkan sikap pihak RSSA Malang. "Teman-teman media itu tidak bermaksud meminta hasil rekam medis (medical record) korban, tapi hanya ingin tahu perkembangan korban saat ini. Mengapa dilarang?apa aturannya," tegasnya terlihat dengan wajah kecewa.

Di tempat berbeda, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Abdi Purmono saat dihubungi beritajatim.com, cukup menyayangkan sikap pihak RSSA tersebut. "Kami cukup menyayangkan sikap RSSA melarang media untuk meminta informasi perkembangan kondisi korban itu," katanya.

Kalau hanya meminta perkembangan kondisi korban, jelas tidak benar pihak rumah sakit melarang media. "Kalau meminta hasil medical record, itu hak tim medis. Media tak bisa memaksanya. Karena diatur oleh etika medis," jelasnya. [ain/kun]

Jadwal Siaran Liga Champions

Jakarta (beritajatim.com) - Dini hari nanti, laga Liga Champions kembali digelar. Raksasa Spanyol, Real Madrid, akan menghadapi Olympique Lyonnaise. Ketiganya telah bertemu dalam dua musim terakhir.

Kedua tim bertemu di babak 16 besar dalam dua musim terakhir, dengan catatan kemenangan bagi Lyon di musim pertama dan bagi Madrid di musim kedua. Laga per laga dalam dua musim tersebut, keduanya berbagi satu kemenangan dan dua imbang.

Berbeda dengan dua laga sebelumnya, kali ini mereka bertemu di Grup D. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh RCTI, Rabu dini hari (19/10/11) sejak pukul 01.30 WIB. Sebelum lag Madrid melawan Lyon, pemuncak kalsemen Grup B, Trabzonspor, akan bertandang ke CSKA Moskow, penghuni dasar klasemen. Keduanya hanya dipisahkan tiga poin. Laga ini juga ditayangkan langsung oleh Vision1Sports, Selasa malam (18/10/11) sejak pukul 22.45 WIB.

Raksasa Bavaria, Bayern Munchen, akan bertandang ke Italia, menghadapi klub legendaris Napoli, yang pernah berjaya di era 80an.

Napoli, yang terpuruk untuk beberapa waktu lamanya, berusaha bangkit dan merebut kembali supremasinya di Liga Champions pertama sejak era keemasannya. Laga ini disiarkan langsung oleh Vision1 Sports, Rabu dini hari (19/10/11) sejak pukul 01.30 WIB.

Raksasa terluka Inter Milan akan bertandang ke Prancis menghadapi Lille. Dua kekalahan dalam dua laga Seri A membuat Inter diragukan bisa tampil bagus, dan mengulang sukses 2010, dimana mereka meraih tiga gelar sekaligus, termasuk trofi Champions.

Laga pembuktian ini akan ditayangkan langsung Vision1 Xtra, Rabu dini hari (19/10/11) sejak pukul 01.30 WIB. [but]

Sumber : inilah.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More