Blogroll

Postingan
Komentar

Senin, 18 Desember 2017

Mencintai Rupiah Secara Sederhana

Gerakan “Cinta Rupiah” yang digalakan oleh Bank Indonesia, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk menunjukkan kebanggaan terhadap rupiah sangatlah positif. Sebelum kita melangkah lebih jauh mari kita bahas pengertian dan sejarahnya.

Menurut wikipedia.org disebutkan bahwa Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Sehingga cinta merupakan anugerah yang diberikan tuhan kepada makhluk-Nya, termasuk manusia di dalamnya.

Sedangkan Rupiah adalah mata uang resmi Indonesia. Menurut refrensi yang berkembang, penggunaan mata uang yang bernama rupiah tersebut secara resmi digunakan pada 2 November 1949 atau empat tahun setelah Indonesia merdeka. Sehingga dapat disimpulkan Cinta rupiah adalah suatu perasaan yang positif manusia terhadap mata uang resmi Indonesia.

Adanya gerakan “Cinta Rupiah” kalau dalam pemahaman terbalik, maka ada suatu penurunan cinta terhadap rupiah di masyarakat kita. Mari kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, maka akan terlihat nyata adanya penurunan kecintaan terhadap rupiah, misalnya merawat rupiah yaitu dengan dalam 5 Jangan: 1. Jangan Dilipat 2. Jangan Diremas 3. Jangan Dicoret 4. Jangan Dibasahi 5. Jangan Distepler kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat banyak yang melanggar 5 jangan tersebut, padahal masyarakat tinggal merawat saja demi untuk kepentingannya sendiri, karena rupiah dibutuhkan sebagai alat pembayaran atau alat pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Jika rupiah rusak maka yang akan rugi adalah masyarakat kita sendiri karena tidak laku lagi.

Miris memang, saya pernah mendapatkan uang rupiah yang sudah dicoret dengan kalimat yang kurang pantas, dan juga sering memperoleh uang kembalian dengan keadaan lusuh, bekas lipatan bahkan uang yang di sambung karena sobek. Berangkat dari kenyataan tersebut, kesadaran akan cinta terhadap rupiah sudah mulai berkurang di masyarakat kita.

Maka, ikut merawat rupiah dengan cara melaksanakn “5 Jangan” dalam merawat wujud fisik rupiah sudah menunjukkan kecintaan kita terhdapa rupiah. Sehingga rupiah akan lebih “terhormat” dengan fisik yang lebih bersih dan rapi, orang yang memegangnya akan lebih nyaman. Ketika WNA memegang rupiah dengan keadaan bersih maka akan mengabarkan kepada masyarakat di negara asalnya bahwa rupiah itu bersih, sehingga rupiah akan disejajarkan dengan kondisi mata uang asing lainnya yang rapi.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More